Selasa, 26 November 2013

Paradigma !


Bonjour !
Selamat pagi ! Hari telah berganti dengan sangat cepat dan selalu bergerak di luar perkiraan..

Gumpalan-gumpalan awan bergemuruh di luasnya alam Halifax, Nova Scotia. Mereka bergerak tidak beraturan mengikuti arah angin yang membawa mereka mengembara. Angin membawa mereka dan menjadikan mereka saling bertindih dan menumpuk hingga terus ke atas hingga mencapai atmosfer yang memiliki suhu lebih dingin sehingga membentuk butiran-butiran curahan air. Butiran-butiran air tersebut semakin berat dan akhirnya sang angin tidak mampu untuk menopangnya lagi sehingga butiran air jatuh dengan indah ke permukaan bumi. Rumput-rumput berteriak kegirangan menyambut air yang menurut mereka datang dari surga. Namun, mereka cukup sedih karena tidak bisa bercengkerama dengan pujaan hati mereka, sang matahari :(

Terlepas dari cerita rumput tersebut, nampak dua orang perawakan anak muda bersiap untuk memulai hari mereka dengan mendobrak pintu dengan semangatnya. Namun tetap dengan cara yang elegan. Pagi itu, mereka siap untuk mengikuti rehearsal sebelum melakukan performance pada malam harinya. Mereka dan teman-temannya diundang untuk mengisi sebuah acara seni. Luar biasa !! Seperti biasa, mereka berdua berpakaian warmly mengingat dinginnya cuaca. Namun, kali ini awan mendung dengan gembira bersorak-sorai di luasnya hamparan lautan langit. Merengek-rengek untuk segera menumpahkan curahan hati mereka yang terdalam. Ada-ada saja mereka.

Kedua anak muda itu pun menerobos derunya angin yang menerpa tubuh mereka. Salah satu anak muda yang berperawakan agak kurus merasa hatinya diombang ambing oleh angin hingga membuat tubuhnya serasa bergetar tak mampu untuk tetap mempertahankan posisinya. Sedangkan anak muda yang satunya berlari untuk mengelak terpaan tajamnya pisau angin yang merajalela di muka bumi saat itu.

Akhirnya sampailah kedua anak muda tersebut di tempat perhentian bis. Mereka merasa lega setelah melewati ranjau udara yang sangat mencekam. Rintik-rintik air mulai jatuh dari langit membasahi permukaan bumi. Enam menit berlalu, akhirnya bis yang mereka nantikan sampai juga. Terlihat senyuman kecil di wajah mereka berdua melihat kedatangan bis bak kedatangan tamu istimewa dari langit. Tak lama mereka menikmati nikmatnya duduk di pangkuan bis, hujan mulai turun lumayan deras. "Oh God, I forget to bring my umbrella", kata salah satu anak muda yang berperawakan kurus. Namun salah satu anak muda lainnya hanya diam saja seribu tanpa bahasa. Akhirnya, mereka sampai di perhentian bis dan siap untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan. Tapi, bagaimana bisa mereka sampai tepat waktu kalau hujan turun lumayan deras.

"I have to find a place to cover myself from this rain", gumam anak muda yang berperawakan kurus tersebut dalam hati. Namun, dia mengernyitkan dahi ketika mereka tetap saja menerobos ranjau yang membuat semua hal yang melekat di tubuh mereka basah semua.

Singkat kata, mereka berdua berasal dari dua negara yang sangat jauh berbeda bagaikan hitam dan putih. Apa yang terjadi di negara salah satu anak muda tersebut adalah biasanya mereka akan mencari tempat untuk berteduh ketika hujan turun dan menunggu sampai hujan reda. Namun dia tidak mengerti kenapa orang-orang terus berjalan di kerumunan air termasuk temannya.

Dengan rasa penasaran dia pun bertanya, "I didn't see anyone covered themselves from the rain and they kept going on. Why?". Temannya pun dengan santai menjawab, "It's because they already known it would be raining today from the forecast and that's why they dressed for rainy day. Besides that, they didn't want to come late. There's no reasons to come late except the weather is really bad". Anak muda yang satunya pun merasa begitu tangguhnya pemikiran mereka bahwa hujan bukan alasan untuk datang terlambat. Bak pepatah yang mengatakan "sedia payung sebelum hujan" dan mereka benar-benar menerapkan hal itu meskipun tidak semua dari mereka melakukan itu.
Setidaknya kita harus memprioritaskan apa yang menjadi prioritas utama kita. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar